
Liverpool, Stewart Downing punya pengalaman tak menyenangkan dengan Roberto Di Matteo. Akhir pekan ini Downing pun berkesempatan melakukan balas dendam pada pria asal Italia itu dengan mengalahkan Chelsea di final Piala FA.
Momen itu terjadi 15 tahun lalu itu di laga final Piala FA 1997 antara Chelsea dan Middlesbrough. Kala itu Di Matteo adalah salah satu pilar lini tengah The Blues asuhan Ruud Gullit. Sedangkan The Boro hanyalah klub medioker di Liga Inggris.
Saat itu Downing masih berusia 12 tahun itu dan ia adalah fans Middlesbrough sejak kecil juga anggota akademi sepakbola klub itu. Ia bersama-sama teman-temannya menonton langsung di Wembley partai puncak itu.
Sayang baru 42 detik laga berjalan, Di Matteo sudah membobol gawang Middlesbrough lewat sebuah sepakan keras dari jarak 30 yard. Middlesbrough akhirnya kalah 0-2 dan tentunya itu bukanlah pengalaman menyenangkan bagi Downing kecil.
"Kami semua masih mengingat gol Di Matteo yang sangat cepat itu dan membentur mistar gawang dulu -- aku membencinya sejak itu," tukas Downing di Mirror.
"Itu adalah kunjungan pertamaku ke Wembley. Boro jelas tidak diunggulkan dan aku masih murid sekolah di Boro saat itu dan kami mendapat tiket itu dari klub, yang membawa kami dan keluarga kami bertemu pelatih. Itu adalah hari yang menyenangkan sekaligus membawa memori buruk di final," sambungnya.
"Tapi dia (Di Matteo) adalah pemain yang bagus, mencetak gol bagus dan sudah melakukan tugas dengan baik sebagai manajer di Chelsea."
Kini 15 tahun berselang, Downing kembali bertemu dengan Di Matteo dalam statusnya sebagai pemain Liverpool dan Di Matteo sebagai caretaker Chelsea. Kedua tim itu akan bertarung untuk menjadi juara Piala FA.
Meski saat ini Chelsea tengah menanjak performanya dan lebih diunggulkan, tapi Downing yakin The Reds bisa memutarbalikan prediksi itu sekaligus membalaskan dendam kekalahan Middlesbrough.
Musim ini Liverpool dan Chelsea sudah bertemu dua kali di mana kedua laga dimenangi 'Si Merah'.
"Chelsea saat ini berbeda. Mereka sebelumnya kurang percaya diri dan bermain dengan gaya berbeda di bawah AVB. Kini mereka tampak lebih pede, lebih solid dan laga nanti akan sulit."
"Laga final akan selalu sulit seperti saat melawan Cardiff. Tapi kami sangat percaya diri kami bisa mendapatkan hasil terbaik dan aku tak sabar menantikan itu," lugas winger
0 komentar:
Post a Comment