Saturday, May 12, 2012

Abdul 'Kancil' Kadir, Legenda Timnas Indonesia Yang Terlupakan



Abdul Kadir (kanan) ketika masih bermain dan salah satu trofi yang dimenangkannya


Abdul 'Kancil' Kadir, nama mantan pemain Timnas Indonesia tersebut kini mulai ramai dibicarakan, setelah keluarga yang ditinggalkannya dalam kondisi yang memprihatinkan.

Tak banyak yang tahu siapa pemain yang dijuluki Si Kancil ini, padahal, ketika masih hidup dan aktif bermain, Kadir menjadi andalan tim Merah Putih.

Abdul Kadir merupakan pemain kiri luar yang dimiliki Timnas Indonesia lahir di Denpasar, Bali, 27 Desember tahun 1948. Sejak kecil Abdul Kadir sudah menyukai sepakbola, dan klub pertamanya adalah klub amatir Assyabaab di Srabaya.

Kadir pun akhirnya bergabung dengan salah satu klub Galatama, Pardetex, klub asal Sumatera Utara. Permainan gemilangnya pun tercium oleh PSSI, pada usia 16 tahun, pemain yang dijuluki Kancil karena kecepatannya ini pun dipanggil oleh Timnas Indonesia.

Dimulai dari kejuaraan Asian Games yang dulu masih bernama Gafeto pada tahun 1964, Kancil tersebut membela Garuda hingga tahun 1979.

Bersama Timnas, Kadir menyabet sederet prestasi gemilang, di antaranya menjuarai Piala Raja 1968, Merdeka Games 1969, dan Pesta Sukan Singapura 1972.

Kadir juga pernah memperkuat Timnas saat menjadi runner up Piala Presiden Korsel (1970-1972).

Dulu, Indonesia memang menjadi salah satu macan di Asia, hal itu terbukti dengan berbagai gelar yang diraih. Tak hanya itu, gelar pribadi pun juga mampu diraih oleh para pemain Indonesia.

Abdul 'Kancil' Kadir menjadi salah satu pemain yang mendapatkannya, bersamaSoejtipto SoentoroIswadi IdrisMax Timisela dan Jacob Sihasale, mereka terpilih dalam tim Asia All Stars.

Kancil juga telah mengenyam gaya kepelatihan arsitek hebat, Kancil pernah memperkuat Timnas semasa dipegang pelatih asal Yugoslavia, Tony Pogacnik,Endang WitarsaDjamiat Dhalhar, dan pelatih asal Belanda, Wiel Coerver.

Abdul Kadir memiliki teknik sepak bola yang sangat tinggi, bahkan tidak kalah dibandingkan pemain dunia saat itu seperti Pele. Maha bintang sepak bola asal Brasil itu pernah bermain di Stadion Utama Senayan bersama klub Santos, Juni 1972 dan sedang berada di puncak kejayaannya setelah membawa Brasil memenangi Piala Dunia 1970.

Dalam sebuah acara di stasiun televisi TVRI, Pele diundang menjadi bintang tamu, dalam acara tersebut Pele mempertontonkan keahliannya mengolah si kulit bundar, dan pemain Indonesia yang mendapat kesempatan untuk mendampingi Pele adalah Si Kancil Abdul Kadir.

Prestasi gemilang di lapangan hijau tersebut ternyata tak sejalan dengan kehidupan pribadinya. Kancil seperti hidup serba kekurangan, selain itu, penyakit ginjal, jantung serta darah tinggi yang dideritanya membuat keuangan keluarga Kancil semakin kritis.

Namun, berbagai macam terpaan yang menimpanya tak membuat kecintaannya pada sepak bola dan juga Tanah Air ini luntur, dalam kondisi sakit, Kancil tetap memaksakan untuk menyaksikan Timnas Indonesia bertanding pada tahun 2002, dan saat itu Indonesia berhasil meraih kemenangan.

Abdul Kadir akhirnya meninggal dunia di Jakarta pada umur 55 tahun pada 4 April tahun 2003. Saat itu, dirinya baru menjalani perawatan di RS Thamrin, saat itu, Kancil dibawa ke rumah sakit oleh Ronny PattinasaraniIswadi Idris danAgum Gumelar.

Pasca meninggalnya Abdul Kadir, kehidupan keluarganya semakin memprihatinkan. Bahkan, anak sulung Abdul Kadir, Areo Jasa Pradirameninggal dunia pada tahun 2005 karena sakit tipus dan ironisnya Areo harus meregang nyawa karena tidak punya biaya berobat.

Keluarga yang ditinggalkan oleh Abdul Kadir

Sementara itu, tiga anak lainnya belum memiliki pekerjaan yang layak karena bekal pendidikan yang tidak memadai. Meski begitu istri Kancil, Lisa Abdul Kadir mengaku tak menyesal telah menikah dengan seorang pemain bola.

Abdul Kadir dan sang istri Lisa
 

Sebuah hal yang sangat ironis bila melihat segala perjuangan dan juga torehan prestasi yang diberikan oleh Abdul Kadir bagi bangsa ini.

Inilah saatnya bagi PSSI entah pimpinan Djohar Arifin maupun La Nyalla Mattalitti, untuk memberikan perhatiannya kepada keluarga pemain yang pernah mengharumkan nama bangsa.

Kondisi rumah keluarga Abdul kadir yang sangat memprihatinkan

Beberapa pergerakan untuk membantu keluarga Abdul Kadir pun mulai dilakukan, sekelompok anak muda yang tergabung dalam Kelompok Pemuda Bumi Satria Kencana (KPBSK) akan menggalang bantuan bagi keluarga legenda sepak bola Indonesia ini.

Bagi pecinta bola yang ingin memberikan bantuannya secara langsung, bisa mendatangi kediaman keluarga di alamat Perum Bumi Satria Kencana, Jalan Pandu Dewanata, Blok 1 no.11 Kayuringin, Bekasi Selatan.

0 komentar:

Post a Comment

Agen Betting Ibcbet, Agen Bola Online, Agen Casino Terpercaya, CASINO 338A, IBCBET, Judi ibcbet int

Agen Betting Ibcbet, Agen Bola Online, Agen Casino Terpercaya, CASINO 338A, IBCBET, Judi ibcbet int
Agen Betting Ibcbet, Agen Bola Online, Agen Casino Terpercaya, CASINO 338A, IBCBET, Judi ibcbet internet, Taruhan Bola dan Judi Online SBOBET, Taruhan Judi SBOBET
Jika anda memiliki saran ataupun pertanyaan, anda dapat mengirimkan email ke goalbet88@ymail.com Atau Menggunakan LiveChat Secara Langsung.
Terima kasih anda telah mengunjungi website kami. Semua Data Pertandingan bola dan Prediksi akan kami update setiap hari!

Team Goalbet88 tidak menjamin garansi kemenangan 100%, tetapi dengan bantuan dari team kami, anda dapat meningkatkan kemungkinan kemenangan ke tingkat yang lebih tinggi, prediksi bola yang sangat menguntungkan untuk semua pemain betting soccer online

Goalbet88 bukanlah situs untuk taruhan. Bagaimanapun juga, isi dan material dari situs ini tidak ditujukan bagi orang yang bertempat tinggal di negara yang tidak memperbolehkan prediksi pertandingan / prediksi bola seperti yang ada pada situs ini. Untuk itu kami harap anda segera meninggalkan situs ini apabila aturan yang berlaku di negara anda melarang untuk mengakses situs Prediksi Bola

Regards,
Goalbet88

Free Backlink Services
SEO Stats powered by MyPagerank.Net
Berikan Bintang Anda